Money and Happiness

Tugas Softskill Bahasa Inggris



Disusun oleh

Indra Adi Gumelar Wicaksana (13215349)
Kelas : 1EA08
Fakultas Ekonomi Manajemen S-1
Universitas Gunadarma
Depok



MONEY AND HAPPINESS

     Money has been the central object of power throughout the centuries dating all the way back to Aztec and the Indus civilizations. During Aztec times, chocolate or cocoa beans were used as currency. The wealthy class in showing off their wealth would melt the currency down and drink it, in other words hot chocolate, as a way of showing off their wealth. A cup of hot chocolate would make anyone happy but given our current era, does money make us happy? Well for one thing, it is certainly much better to cry inside of a Ferrari than without one.

     Nothing in our world is obtained for free. One seeking a better life must put in the hard work that comes with the lifestyle. These are the fundamentals behind a capitalist system by rewarding hard work and allowing the system to thrive with prosperity. I think sometimes we tend to forget what liberty and freedom, ideas that many people in the past had died for, is and what role is has in today’s life and what would the world be without it. You have the freedom to do whatever you want with your hard earned money and that includes pursuing your own happiness.

     Everyone is unique thus each has their own version or idea of what is happiness is. Hanging out with friends, getting married, sightseeing, racing sports cars running away to an exotic island and eating delicious food, it’s not surprising that all of these require money. Things like transportation, groceries and expenses. The world revolves around achieving happiness and in this world happiness is bought through money.

     Maybe in a perfect heavenly utopia money isn’t required for you to be happy and everything you ever wanted is handed to you on a silver platter. But the world we live in isn’t exactly an endless array of sunshine. Many parents want their kids to go to college to study and to live a successful live further after. The reality though is that college isn’t cheap and the money is obtained through hard labor and work. It is worth it in the end however, you get to live your life successfully and your parents get to see you off. Happiness achieved through money. In fact, the main reason we go to college is to get more money and a higher expected salary than what a high school student would receive.

     It is time we stopped ignoring the fact that money is what shapes the world. And honestly, pursuing your own happiness isn’t even close to being a bad thing as long as you don’t cheat other people off of their money and hard work. Happiness is your own, you are entitled to it. The answer is yes, money buys happiness.

Resensi Novel "Sang Pemimpi"

Nama : Indra Adi Gumelar Wicaksana
NPM  : 13215349
Kelas : 1EA08
Pelajaran : Bahasa Indonesia 2





Identitas Buku
Judul : Sang Pemimpi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tahun terbit : Cetakan ke-14, Januari 2008
Jumlah halaman : x + 292 halaman

Pratinjau buku
      Sangat menarik, itulah kesan saya setelah membaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini. Alur cerita dan gaya Bahasa yang diberikan yang diberikan mampu disampaikan begitu baik dari awal hingga akhir. Dari segi unsur instrinsiknya, novel ini bisa dibilang sangat baik . Sebab setiap peristiwa, penulis menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami jalan ceritanya. Bahasanyapun sangat menarik, dengan beragam Bahasa yang terdapat pada novel ini.
      Secara garis besar, novel ini menceritakan tentang kisah persahabatan antara Ikal dan tokoh  lainnya bernama Arai. Mimpi mereka dimulai dari desa kecil di Belitong dan mereka bermimpi pergi ke Eropa, tepatnya di Perancis. 
      Kisah dalam novel ini dimulai dengan kehidupan tokoh ikal di Belitong pada saat ia masih SMA. Ia bersama saudara jauhnya yakni Ikal menjalani masa SMA yang menyenangkan meski berat sebab tuntutan ekonomi membuat mereka dewasa sebelum waktunya. Untuk tetap besekolah dan hidup, keduanya bekerja sebagai kuli di sebuah pelabuhan ikan. Waktu kerja mereka dini hari sehingga waktu sekolah tidak terganggu. Kegigihan mereka pada akhirnya terbayar saat mereka dewasa kelak. Ikal sendiri berhasil mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, sementara Arai yang pada akhirnya kuliah di Kalimantan, menjadi seorang ahli biologi. 
      Selain Ikal dan Arai, ada tokoh lain dalam novel Sang Pemimpi ini. Ia adalah Jimbron. Ia sendiri adalah anak yatim piatu yang diceritakan diasuh oleh seseorang bernama Geovanny. Ia berwajah bayi dengan tubuh gembur. Pemikirannya lurus, cenderung naïf dan polos. Jimbron sangat menyukai kuda dan tahu seluk beluk hewan tangkas tersebut. Jimbron menjadi perekat hubungan Ikal dan Arai, oleh sebab keluguannya, ia mudah disayangi dan mendapat simpati. Persahabatan mereka juga tentang bagaimana melindungi Jimbron. Namun, selepas SMA, ketiga sahabat ini berpisah. Mereka berbeda rute dan dipisahkan kota.
      Ada banyak tokoh pembantu lainnya dalam cerita ini antara lain Pak Mustar, Pak Drs. Julian Ichsan Balia, Nurmalala, Lakshmi, Taikong Hamim, Bang Zaitun dan masih banyak lagi lainnya. Kesemua tokoh ini mewarnai susah senang perjuangan Arai juga Ikal meraih mimpi. Meski memang tak seterkenal  Laskar Pelangi, namun Sang Pemimpi ini seperti sebuah pelengkap dari apa yang dikosongkan Laskar Pelangi.

Kelebihan     
     Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi beragam bahasa yang membuat pembaca merasa berada dalam cerita. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis menggunakan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang melatari adegan demi adegan.

Kekurangan
     Bisa dibilang novel ini tidak ada kekurangannya. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan menarik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi cerita, dan. Baik dari segi Bahasa hingga perasaan yang dirasakan pembaca sepanjang cerita.

Nilai buku
Nilai Moral
    Sifat-sifat yang ada pada cerita novel ini menunjukkan rasa kemanusiaan dalam diri seorang remaja dalam menyikapi kerasnya kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai watak yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.

Nilai Sosial
     Dilihat dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.

Nilai Adat Istiadat
     Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah tergambar di novel ini.

Nilai Agama
     Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama pada saat dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini memiliki nilai agama.

Indra Adi Gumelar Wicaksana. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

http://www.facebook.com

Suka dengan artikel Informasi Penting ? Masukin aja email kamu di kotak di bawah ini untuk berlangganan Info-Info Terbaru dan Menarik secara GRATIS langsung ke email kamu.:

Delivered by FeedBurner

Subscribe to Informasi Penting by Email

Cek Rank Blog Kamu

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Cari Semua Artikelku

Copyright © / Informasi Penting

Template by : Urangkurai / powered by :blogger