Makalah Ilmu Budaya Dasar
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas Ilmu Budaya Dasar berupa makalah, yang berjudul:
“Akulturas
Budaya Dan Pengaruh Terhadap Masyarakat ”
Dosen : Bapak
M. Farid
1EA08
Indra
Adi Gumelar Wicaksana
(13215349)
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015/2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
Indonesia terdapat banyak sekali budaya. Karena banyaknya budaya inilah yang
memperbesar kemungkinan terjadinya hubungan-hubungan antar budaya, salah
satunya adalah akulturasi atau biasa disebut percampuran budaya.
Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin “acculturate” yang
berarti “tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian
akulturasi (acculturation) adalah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan
budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.
Misalnya, proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga bisa saling memengaruhi.
Akulturasi
ini sudah terjadi sejak lama dan semakin berkembang, karena masyarakat
indonesia yang memiliki sifat sangat terbuka pada perubahan. Tetapi
perubahan-perubahan yang diserap tidaklah selalu berdampak positif, ada juga
yang berdampak negatif. Pada kali ini saya akan membahas tentang akulturasi di
masyarakat Indonesia dan juga dampak posoitif maupun negatifnya.
Dengan
adanya globalisasi, proses sosial dan interaksi sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam lingkungan sosial menjadi lebih luas. Interaksi sosial tidak
hanya berlangsung dua arah seperti komunikasi langsung, tetapi juga tidak
langsung seperti melalui berbagai media elektronik seperti televisi dan
internet. Masyarakat tidak lagi malu untuk meniru dan mengikuti berbagai
kebudayan yang sedang “naik daun”. Bahkan, sebagian dari masyarakat kita ada
yang menganggap kuno serta ketinggalan zaman apabila tidak segera mengikuti
kebudayaan baru, sehingga interaksi sosial memberi pengaruh terhadap meresapnya
berbagai kebudayaan yang masing-masing saling mempengaruhi.
1.2
Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah
2. Mengetahui pengertian akulturasi
lebih dalam
3. Mengetahui pengaruh akulturasi
terhadap budaya di Indonesia
4. Mengetahui dampak positif dan
negatif dari akulturasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Akulturasi Budaya
Akulturasi adalah suatu
proses sosial yang timbul dimana suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Apabila
diperhatikan prosesnya akulturasi terjadi dalam dua cara, yaitu:
1.
Akulturasi
Damai (Penetration Pasifique)
Terjadi
jika unsur-unsur kebudayaan asing dibawa secara damai tanpa paksaan dan
disambut baik oleh masyarakat kebudayaan penerima.
2.
Akulturasi
Ekstrim
Terjadi
dengan kekerasan, perang, penaklukan, akibatnya unsur-unsur kebudayaan asing
dari pihak yang menang dipaksakan untuk diterima di tengah-tengah masyarakat
yang dikalahkan.
2.2
Melalui Kontak Budaya dan Macamnya
Syarat
terjadinya proses akulturasi adalah
adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut,
kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna
akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya. Akulturasi bisa terjadi melalui
kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut :
1. Kontak social pada seluruh lapisan
masyarakat, sebagaian masyarakat, atau bahkan antar individu dalam dua
masyarakat.
2. Kontak budaya dalam situasi
bersahabat atau situasi bermusuhan.
3. Kontak budaya antara kelompok yang
menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, Bahasa,
teknologi, kemasyarakatan, agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
4. Kontak budaya antara masyarakat yang
jumlah warganya banyak atau sedikit
5. Kontak budaya baik antara system
budaya, system social, maupun unsur budaya fisik
Di
Indonesia kita dapat temukan berbagai macam bentuk percampuran budaya. Bentuk
percampuran budayanya sebagai berikut :
Seni Bangunan
Seni
bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli
bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan
akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan
zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh
Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam
benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi
sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha,
hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam
di sekitar candi dalam bangunan stupa.
Seni Berpakaian
Pakaian
Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun
yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan
baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana
panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari
pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita
biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain
batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai
kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin
pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan
syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya
pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh
pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
Seni Tarian
Tari
Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang
tinggal di pesisir, di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal
menyebabkan perbedaan kebiasaan dan karakter. Selain itu interaksi dengan suku
bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun
berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong,
dan gambang kromong.
Adat Kebiasaan
Tradisi
membagi rezeki saat hari raya sebenarnya terjadi karena proses akulturasi
budaya Tionghoa dengan Islam. Memberi dengan ketulusan hati merupakan bagian
luhur dari menjalankan kewajiban sebagai manusia. Dan lebih indah lagi jika
segala kebajikan dilakukan di hari raya. Menjalankan tradisi tentu merupakan
bagian dari kebajikan. Tradisi yang diwariskan leluhur sejatinya tetap
dilaksanakan karena mengandung nilai-nilai moral yang bertujuan baik. Salah
satu tradisi Lebaran yang tak kalah populer adalah berbagi rezeki.
2.3
Dampak Positif dan Negatif dari Akulturasi
Dampak Positif :
1.
Dapat mempelajari kebiasaan, pola
pikir dan perilaku bangsa yang maju sehingga mampu mendorong dan
menciptakan motivasi kita untuk lebih baik lagi.
2. Adanya kemudahan untuk memperkenalkan budaya dan juga
negeri kita kepada dunia.
3.
Dapat menciptakan kebudayan baru
yang unik di Indonesia dengan adanya akulturasi budaya.
Dampak Negatif :
1.
Dapat merubah atau menghilangkan
kebudayaan asli Indonesia itu sendiri.
2. Serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang
dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan
bangsa menjadi goyah.
3. Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan diterima,
terutama perilaku-perilaku yang buruk.
4. Hilangnya generasi penerus kebudayaan asli karena terjadinya
globalisasi dan mungkin lebih populer.
5. Mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar, sehingga
kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia..
6.
Menumbuhkan sifat dan sikap
individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Contohnya,
berkurangnya hasrat untuk kerja bakti dan bergotong-royong.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Generasi
muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang amanah
dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat
dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai
di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya
nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri.
Selain
itu kita juga harus menerima dengan kritis budaya-budaya yang datang, karena
setiap budaya pasti mempunyai sisi positif dan negatifnya bagi kehidupan
berbangsa kita.
Daftar Pustaka