Peta merupakan alat bantu dalam
menyampaikan suatu informasi keruangan. Beberapa komponen kelengkapan peta yang
secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
-Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe
peta.
-Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol
yang merupakan kunci untuk memahami peta.
-Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan
oleh tanda panah ke arah atas peta.
-Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada
peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
- Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
- Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
- Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
-Simbol
Peta Simbol peta adalah tanda atau
gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
- Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
- Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
- Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
- Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
- Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
- Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
- Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
-Warna Peta
Warna peta digunakan untuk
membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi. Warna simbol dalam peta
terdiri dari 8 warna, yaitu:
1.
Warna hijau (<200m)
2.
Warna hijau muda (200-400m)
3.
Warna kuning (500-1000m)
4.
Warna cokelat muda (1000-1500m)
5.
Warna cokelat (1500m)
6.
Warna biru keputihan (200m).
7.
Warna biru muda (200-2000m).
8.
Warna biru tua (2000m).
-Lettering berfungsi untuk
mempertebal arti dari etter-simbol yang ada. Macam penggunaan ettering:
- Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
- Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
-Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis
lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu wilayah
yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor
yang menunjukan letak astronomis.
-Inset
Inset adalah peta kecil yang
disisipkan di peta utama.
-Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis
untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan
dan benar pada peta
-Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari
mana data peta diperoleh.
-Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang adalah garis yang
melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah
garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.
Skala =
jarak pada peta / jarak sebenarnya
A.
Pengertian
Proyeksi peta adalah pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas bidang datar.
Proyeksi peta adalah pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas bidang datar.
B.
Syarat-Syarat
1. Comform,yaitu bentuk di peta harus sama dengan bentuk di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan bentuk.
2. Equivalent,yaitu luas di peta harus sama dengan luas di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan luas.
3. Equidistant,yaitu jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan jarak.
4. Arah,yaitu arah di peta harus sama dengan arah di permukaan bumi.
1. Comform,yaitu bentuk di peta harus sama dengan bentuk di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan bentuk.
2. Equivalent,yaitu luas di peta harus sama dengan luas di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan luas.
3. Equidistant,yaitu jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan jarak.
4. Arah,yaitu arah di peta harus sama dengan arah di permukaan bumi.
Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan
garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi
kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak
pada suatu paralel
2.
Proyeksi Kerucut Transversal
Jika
kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
3.
Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika
sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.
Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu
proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi.Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa
keuntungan yaitu:
- Dapat menggambarkan daerah yang luas.
- Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
- Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
- Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
MENGHITUNG AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang
pengamat. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka
sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back
azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
a. Jika azimuth yang kita
peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal
anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º-
180º = 20º
b. Jika azimuth yang kita
peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth.
Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka
back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Menurut Rostow, perkembangan
industri
a. Tahap Perekonomian Tradisional
kegiatan ekonomi masih berorientasi
pada usaha untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Adapun ciri-ciri
tahap perekonomian tradisional sebagai berikut.
1) Tingkat produksi dan
produktivitas per pekerja masih sangat rendah
2) Mata pencaharian penduduk
sebagian besar di sektor pertanian.
3) Struktur sosial masih bersifat
hierarkis.
4) Hubungan keluarga masih sangat
erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai tanah luas.
5) Masyarakat pada masa ini
cenderung statis
b. Tahap Pra-Lepas Landas
Masyarakat tradisional meskipun
sangat lambat namun terus bergerak, dan pada suatu titik mencapai
prakondisi untuk lepas landas.
c. Tahap Lepas Landas (Take Off)
Tahap lepas landas merupakan tahap
di mana perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Ciri-ciri
negara yang sudah lepas landas adalah:
1) meningkatkan jumlah investasi
dari ≤5% menjadi ≥10%
dari Produk Nasional Neto,
2) laju pertumbuhan beberapa sektor
industri yang tinggi, sehingga dapat memacu sektor-sektor lain,
3) terciptanya suatu rangka dasar
politik, sosial, dan lembagalembaga yang menyebabkan pertumbuhan dapat
berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal
dalam negeri, serta
4) masa lepas landas biasanya
berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.
d. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini merupakan suatu periode di
mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada
sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Pada tahap ini
terjadi tiga perubahan penting, yaitu:
2) watak pekerja berubah dari
pekerja kasar menjadi manajer yang efisien dan berwatak halus serta sopan,
serta
3) masyarakat mulai jenuh dengan
kemajuan industri dan mulai menginginkan sesuatu yang baru.
e. Tahap Konsumsi Massa Tingkat
Tinggi (High Mass Consumption)
Pada tahap ini, tingkat konsumsi
masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi energi. Ciri-ciri
tahap ini adalah:
1) angkatan kerja memiliki jaminan
yang lebih baik,
2) tersedianya konsumsi bagi rakyat
yang semakin memadai,
3) negara mencari perluasan kekuatan
di mata dunia.
Factor yang
mempengaruhi perkembangan industry
A. Faktor Pokok
1. Modal
2. Tenaga
Kerja
3. Bahan
Mentah / Bahan Baku
4.
Transportasi
5. Sumber
Energi / Tenaga
6. Marketing
/ Pemasaran Hasil Output Produksi
B. Faktor Penunjang / Faktor Pendukung
1. Kebudayaan Masyarakat
2. Teknologi
3. Pemerintah
4. Dukungan Masyarakat
5. Kondisi Alam
6. Kondisi Perekonomian
0 komentar:
Posting Komentar