Kebutuhan akan kemampuan public speaking saat ini tidak hanya terbatas pada profesi yang menyangkut bidang MC, host, presenter, news anchor dan radio announcer
saja, ada begitu banyak profesi lain yang juga membutuhkan keterampilan
ini. Dan tidak hanya terbatas pada jenjang usia tertentu saja, bahkan
nyaris di semua umur kita memerlukan keterampilan Public Speaking yang
baik. Seperti contohnya dalam pergaulan pertemanan kita sehari-hari,
seseorang yang cenderung tidak pandai menyampaikan maksud dan tujuannya
melalui percakapan akan sangat tertinggal di dalam pergaulan, dan akan
lebih terkesan sebagai seseorang yang pendiam atau penyendiri, bahkan
tidak sedikit yang dipandang dan dinilai sombong.
Untuk pengusaha atau kalangan yang berkecimpung di dunia entrepreneur
sekali pun, belajar public speaking tentulah akan sangat bermanfaat.
Kemampuan public speaking dapat sangat berguna ketika dia diminta tampil
di depan publik atau menyampaikan sebuah presentasi di depan relasi
bisnisnya. Apalagi untuk mereka yang dimungkinkan untuk sering berada di
depan media, seperti pekerjaan public relations misalnya, yang harus
selalu keep in touch dengan para teman-teman media dalam kegiatan
publikasi merk atau brand dari perusahaan tempatnya bekerja. Intinya
ilmu public speaking ini tidak hanya penting dipelajari oleh mereka yang
memiliki cita-cita atau impian sebagai trainer atau motivator saja.
Karena apa? Karena setiap orang butuh dapat berbicara secara baik dan
menyenangkan di hadapan orang lain yang sedang terlibat pembicaraan atau
berurusan dengannya.
Ada 3 alasan utama orang belajar public speaking menurut berbagai sumber yang dapat kalian temukan secara online;
1. Karena ingin mengatasi kegugupan di depan publik.
Bayangkan betapa memalukannya ketika kamu terlihat begitu nervous dan gemetar di hadapan audiens kamu sendiri? Suara kamu terdengar bergetar dan parau, tangan kamu berkeringat, jantung kamu berdegub kencang, bahkan cara berdiri kamu terlihat tidak menyenangkan, seakan kamu sudah bersiap pingsan di atas panggung. Ketika kamu bahkan tidak bisa menguasai dirimu sendiri dengan baik, bagaimana kamu bisa meyakinkan orang-orang yang ada di hadapanmu, atau setidaknya bagaimana kamu bisa maksud dan tujuanmu tersampaikan dengan tepat sasaran? Jelas saja, public speaking perlu dipelajari untuk seseorang yang memiliki kecenderungan untuk merasa gugup bila harus berbicara di hadapan orang lain.
1. Karena ingin mengatasi kegugupan di depan publik.
Bayangkan betapa memalukannya ketika kamu terlihat begitu nervous dan gemetar di hadapan audiens kamu sendiri? Suara kamu terdengar bergetar dan parau, tangan kamu berkeringat, jantung kamu berdegub kencang, bahkan cara berdiri kamu terlihat tidak menyenangkan, seakan kamu sudah bersiap pingsan di atas panggung. Ketika kamu bahkan tidak bisa menguasai dirimu sendiri dengan baik, bagaimana kamu bisa meyakinkan orang-orang yang ada di hadapanmu, atau setidaknya bagaimana kamu bisa maksud dan tujuanmu tersampaikan dengan tepat sasaran? Jelas saja, public speaking perlu dipelajari untuk seseorang yang memiliki kecenderungan untuk merasa gugup bila harus berbicara di hadapan orang lain.
2. Kareana ingin bisa berpikir jernih ketika berdiri di depan audiens.
Masalah terbesar seseorang dalam public speaking adalah ketika mereka
kehilangan ide, gagasan, atau poin-poin yang harus disampaikan. Contoh
umumnya saja, kalian pasti tau stand up comedy dong ya? Nah, mereka yang
melakukan stand up comedy selalu punya materi yang harus mereka
bawakan, tidak serta merta cuap-cuap tanpa materi. Tidak jarang mereka
pun harus berdiri berjam-jam di depan cermin untuk melatih materi dan
gesture yang akan mereka bawakan di hadapan para penontonnya saat di
atas panggung. Lalu apa jadinya ketika mereka lupa materi mereka
sendiri? Kemungkinan terburuknya adalah mereka kehilangan kata-kata di
atas panggung, atau justru menyampaikan materi lain yang jelas tidak
sesuai dengan materi mereka yang sebelumnya.
Tapi ketika mereka punya keahlian public speaking yang baik, mereka
pasti bisa mengarahkan audience yang ada di hadapan mereka, tanpa perlu
mempermalukan diri mereka sendiri. Mereka akan dapat berpikir jernih dan
mencari cara untuk mengingat kembali materi stand up comedynya, atau
membuat bagaimana caranya audince dapat tetap menikmati omongannya di
atas panggung. Di sinilah, public speaking menjadi penting.
3. Karena ingin bisa berbicara dengan penuh percaya diri dan tenang di depan sekelompok orang.
Contoh nyatanya; Obama. Presiden kulit hitam pertama di Amerika itu
punya kemampuan public speaking yang begitu baik, sehingga bahkan dia
mampu meyakinkan calon pemilihnya yang tidak satu warna kulit dengannya,
untuk bisa memilih dia sebagai pemimpin negara adidaya tersebut. Apakah
itu mudah? Tentu saja tidak, karena dulu kaum negro hanyalah budak dan
selama puluhan tahun menerima perlakuan rasis dari orang-orang kulit
putih di AS. Sekarang memang sudah tidak lagi, tapi berani menjadi
seorang pemimpin di negara besar dan datang kalangan minoritas bukanlah
hal yang sederhana. Kalau itu mudah, tentu saja tidak hanya Obama yang
akan berani maju mencalonkan diri sebagai presiden. Tapi ribuan orang
kulit hitam Amerika lainnya. Kepercayaan diri Obama sangat menguntungkan
tujuannya sebagai presiden Amerika. Dia tidak pernah menonjolkan bahwa
dia adalah kaum minoritas, atau sisi di mana warna kulitnya adalah hal
yang patut dijadikan perhitungan pemilih.
Mungkin sulit untuk menjadi sehebat Obama, tapi perlu digaris bawahi
bahwa “kepercayaan diri” adalah hal yang dibutukan oleh manusia mana
pun. Tidak terkecuali oleh kamu yang sedang membaca artikel ini.
Sumber : http://swaragama.com/stc/?p=48
0 komentar:
Posting Komentar